1.1.a.9 - RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA - FILOSOFI KI HADJAR DEWANTARA


 

1.       Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui dalam UU No. 20 Tahun 2003, PAUD merupakan suatu upaya yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang diberikan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Di PAUD mulai diberikan pendidikan secara berencana dan sistematis agar pendidikan yang diberikan lebih bermakna dan berarti bagi anak didik. Namun demikian, PAUD tmerupakan tempat yang menyenangkan, dapat memberikan perasaan aman, nyaman, dan menarik bagi anak didik serta mendorong keberanian dan merangsang bereksplorasi atau menyelidiki serta mencari pengalaman baru untuk pegalaman dirinya secara optimal.

Untuk mendaptkan hasil pendidikan yang baik, sarana PAUD memegang peranan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, yang terdiri dari berbagai komponen seperti bahan kegiatan, prosedur didaktik (penggunaan metode), pengelompokkan anak didik, dan media pengajaran yang berupa sarana alat peraga yang digunakan. Setiap komponen tersebut tidak bersifat terpisah atau berdiri sendiri akan tetapi saling bergantung, berjalan secara teratur, berkesinambungan dan saling menunjang. Setelah terjadi proses belajar mengajar tersebut diharapkan akan dihasilkan perubahan baik dari segi kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap anak didik.

Oleh sebab itu, di PAUD tanpa sarana yang memadai tidak dapat berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang baik, karena kegiatan belajar mengajar di PAUD dilakukan melalui prinsip “Bermain sambil belajar” atau “Belajar seraya bermain”.

Sarana merupakan sebagai wahana yang dapat mengkomunikasikan, memotivasi antara belajar dan mengajar serta dapat memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar anak didik. Selain itu, dengan sarana suatu konsep-konsep yang masih abstrak dapat menjadi jelas. Sarana juga dapat membangkitkan motivasi belajar kepada anak didik. Saran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar tidak harus diadakan dengan membeli akan tetapi guru dapat membuat dengan memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar, dengan kata lain semua sarana atau bahan yang ada di lingkungan dapat digunakan sebagai sumber / bahan belajar di PAUD.

Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam membuat atau menciptakan sendiri sarana yang diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekaligus memperhatikan tahap perkembangan anak didik.

Selama ini pengelolaan PAUD masih kurang profesional terutama pada pembina dan gurunya, sehingga sangat dibutuhkan guru yang mempunyai kompetensi dan sertifikasi sebagai guru PAUD. Masalah yang dihadapi di sekolah, masih ada beberapa guru yang jurusannya tidak linier sehingga mereka kurang memiliki rasa ingin tahu tentang pendidikan dan perkembangan PAUD itu sendiri serta tidak memiliki ilmu mengajar dan kurangnya didaktik metodik pada guru tersebut sehingga dalam penguasaan dan pengelolaan kelaspun belum terlaksana dengan baik. Kurikulum 2013 belum sepenuhnya berjalan sehingga proses belajar mengajar belum maksimal.

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung, penggunaan alat peraga kurang efektif hampir setiap hari tatap muka. Guru tidak menyediakan alat peraga dan minat baca guru masih sangat kurang tentang bagaimana sebenarnya pelajaran di PAUD itu sendiri. Demikian juga dengan anak didik, anak-anak merasa kurang nyaman dan senang jika ke sekolah, karena pelajaran yang diberikan selalu monoton. Minat belajar anak sangat menurun sebab pelajaran yang diberikan tidak sesuai prinsip-prinsip yang telah ditentukan. Di saat PBM berlangsung, guru hanya melihat hasil akhir dari kegiatan anak yang diberikan, akan tetapi tidak pernah memperhatikan bagaimana proses belajar anak itu sendiri.

1.       Tujuan

Melalui rancangan tindakan aksi nyata ini, diharapkan kepada guru yang ada di sekolah tersebut untuk :

·           Dapat meningkatkan kreativitasnya dalam mendidik anak-anak

·           Mempunyai rasa ingin tahu tentang perkembangan anak usia dini

·           Mempelajari dan mendalami isi kurikulum 2013

·           Dapat menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak-anak di saat PBM berlangsung

·           Menciptakan lingkungan yang bersih, aman, nyaman dan menyenangkan

·           Dapat menumbuhkan rasa cinta dan sayang terhadap anak didik

·           Mempunyai semangat tinggi sebagai guru PAUD

·           Memberikan contoh teladan yang baik kepada anak-anak, baik dari segi bahasa, layanan dan perbuatan

Dampak yang ingin di lihat pada murid dalam rancangan tindakan aksi nyata ini adalah :

·           Lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan

·           Suasana belajar yang aktif, kreatif, senang, gembira dan menyenangkan

·           Mendapat kebebasan bereksplorasi

·           Mengembangkan nilai-nilai karakter

·           Belajar berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat, minat, perkembangan dan kebutuhan anak

·           Membentuk kepribadian anak melalui pembiasaan

·           Memperhatikan tingkat perkembangannya

·           Holistik integratif (Layanan kesehatan, gizi, layanan pendidikan, pengasuhan dan layanan perlindungan anak)

·           Dapat memberikan pengalaman yang bersifat aktif, anak terlibat langsung dalan kegiatan bermain yang menyenangkan

·           Selama bermain anak menggunakan ide-ide baru, belajar mengambil keputusan dan memecahkan masalah sederhana

·           Pengenalan sosial budaya sejak usia dini dalam rangka memupuk rasa nasionalisme dan cinta budaya

 

2.       Tolak Ukur

Bukti yang dapat dijadikan indikator bahwa tindakan ini berjalan dengan baik :

·           Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti Program Semester, Program Mingguan, dan Program Harian

·           Menyiapkan penilaian anak

·           Menyiapkan sarana pembelajaran seperti alat peraga

·           Mengumpulkan hasil tugas anak-anak

 

3.       Linimasa Tindakan Yang Akan Dilakukan

 

·           Memperdalam dan menggali kembali kurikulum 2013 sesuai dengan Permendikbud 137 dan 146 bersama dengan guru-guru sejawat dan kepala sekolah

·           Mencoba bentuk pembelajaran inovasi pendidikan sebagai konsekuensi logis salah satunya disebut PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)

·           Paikem sebagai salah satu inovasi di PAUD sejalan dengan paradigma pembelajaran yaitu belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar

·           Menguasai metode dan melaksanakannya di saat proses belajar mengajar berlangsung

·           Meningkatkan kembali kreativitas guru-guru

·           Mengembangkan komponen aspek perkembangan (Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional, Nilai Agama dan Moral, Seni dan Fisik Motorik)

·           Mengadakan penilaian untuk anak

·           Melaksanakan langkah-langkah pengajaran

·           Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan untuk anak

·           Memanfaatkan sarana dan prasarana terutama menyediakan alat peraga sekaligus penggunaannya dalam proses belajar mengajar berlangsung

Hal-hal yang akan dilakukan pada saat aksi nyata ini adalah :

1.         Minggu 1 : membuat perencanaan kegiatan pola PBM yg sesuai dengan filosofis KHD. Termasuk diskusi dengan kepala sekolah, pengawas, serta rekan guru di sekolah.

2.         Minggu 2  dan 3: implementasi kegiatan di kelas disertai pemantauan dan dokumentasi berbagai hal guna menemukan perubahan-perubahan yang diharapkan bisa hadir dalam diri pelajar, perbaikan berbagai hal yang dianggap perlu.

3.         Minggu 4 : evaluasi dan refleksi atas pelaksanaan kegiatan serta rancangan tindak lanjut berdasarkan hasil yang diperoleh.

 

4.       Dukungan Yang Dibutuhkan

Dalam rangka memperlancar rancangan aksi nyata ini dibutuhkan beberapa pihak dan sarana prasarana yang menunjang, yaitu diantaranya :

1.        Buku panduan perangkat pembelajaran (Kurikulum 2013)

2.        Alat dan bahan yang dibutuhkan : Kertas HVS, crayon, pensil, ATK, majalah, bahan-bahan bekas, bahan-bahan alam, dan bahan-bahan yang ada di sekitarnya

3.        Bantuan moril dan material dari sekolah agar dapat terlaksana aksi nyata tersebut

4.        Pihak sekolah dalam membantu sarana dan prasarana pembelajaran pendukung kegiatana yang dilakukan oleh para pendidik dalam proses belajar mengajar

5.        Dukungan dari guru-guru untuk kesinambungan aksi nyata ini

6.        Wali murid dalam mendukung segala kegiatan di sekolah

7.        Lingkungan yang aman, bersih, nyaman, dan menyenangkan

8.        Laptop dan printer


Komentar